DAMPAK PENAMBANGAN MANGAN DI DAERAH PUJANANTING KABUPATEN BARRU
DOI:
https://doi.org/10.33096/jat.v1i4.1079Keywords:
Penambangan, pencemaran lingkungan, sifat fisik dan kimia air, manganAbstract
Sumber utama pencemaran lingkungan akibat ulah manusia timbul dari operasi penambangan, Salah satu jenis hasil tambang yang ada di Indonesia adalah mangan. Kegiatan penambangan mangan yang dilakukan pada area ini menggunakan sistem tambang terbuka yang telah lama ditinggalkan. Kondisi morfologi memperlihatkan bahwa lokasi penambangan dekat dengan perkebunan, sungai dan bahkan dekat dengan pemukiman warga. Adapun tujuan penelitian ini untuk Menganalisis sifat fisika dan sifat kimia sampel air daerah penelitian bekas penambangan mangan dan menganalisis kualitas air pada daerah di sekitar lahan bekas penambangan mangan. Metode pengujian yang digunakan pada penelitian ini, yaitu menggunakan metode ICP-MS. Adapun hasil yang didapatkan sampel 1 memiliki nilai pH 7,3, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dan nilai TDS 222, TSS 10, BOD 2,3960, COD 37,0357, DO 6,4384, temperatur 28,6 dengan kandungan kimia Mn 0,0449, Fe <0,03, dan H2S <0,001. Sedangkan sampel 2 memiliki nilai pH 7,6, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dan nilai TDS 203, TSS 9, BOD 3,9920, COD 42,0445, DO 6,0360, temperatur 28,6 dengan kandungan kimia Mn 0,3069, Fe <0,03, dan H2S <0,001. Kualitas air pada aliran sungai daerah bekas penambangan bijih mangan di daerah pujananting kurang baik dikarenakan ada beberapa parameter yang cukup tinggi atau melebihi standar baku mutu air menurut peraturan pemerintah No.22 tahun 2021.