EVALUASI PENGOLAHAN LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN DI PT. WIJAYA KARYA KABUPATEN BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA
DOI:
https://doi.org/10.33096/jat.v2i2.1004Keywords:
Evaluasi, Limbah, Kinerja, Pencemaran, LingkunganAbstract
PT. Wijaya Karya adalah perusahaan penambangan Aspal Alam di Sulawesi Tenggara dengan luas wilayah kuasa penambangan 315,42 ha. Lokasi penambangan berada pada wilayah desa Winning dan Mantowu kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton Provinis Sulawesi Tenggara, serta memiliki resiko dampak terhadap permukiman dan sungai Winto. Dampak yang timbul adalah perubahan alam dan kualitas lingkungan akibat kegiatan perusahaan ini terhadap perubahan lingkungan yaitu resiko pencemaran akibat udara, debu, kebisingan, tanah, limbah B3 dan air limbah dan resiko dampak terhadap habitat satwa serta dampak sosial masyarakat bila tidak dikelola dengan baik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengelolaan lingkungan yang dilakukan PT. Wijaya Karya di Kabupaten Buton dengan membandingkan antara pelaksanaan dengan arahan dokumen lingkungan yang dimiliki perusahaan.
Tipe penelitian ini adalah deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan pada karyawan tetap PT. Wijaya Karya. Pengumpulkan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dengan instrumen berupa kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengelolaan lingkungan telah dilakukan dengan baik, namun masih terdapat kekurangan dalam pengelolaan kebersihan lingkungan, seperti ceceran oli dan solar dan tumpukan material di stock pile yang belum diawasi, (2) pengelolaan lingkungan yang dilakukan sudah sesuai yang ditulis dalam RKL/RPL, namun masih ada kegiatan yang tidak dilaksanakan dengan baik, yaitu pemantauan satwa, (3) uji laboratorium kualitas air limbah menunjukkan dibawah ambang batas baku mutu, namun pada kolam pengendapan (setling pond) masih dilakukan dengan perlakuan sederhana dikhawatirkan air limbah terserap kedalam tanah dan masuk ke sungai,
Untuk memperbaiki kondisi tersebut dapat dilakukan yaitu (1) meningkatkan pengelolaan lingkungan sesuai SOP sebagai komitmen manajemen internal sehingga akan mampu menjadi perusahaan yang berwawasan lingkungan, (2) hasil pengujian air limbah berada dibawah baku mutu masih perlu diperhatikan secara konsisten dan diawasi agar air limbah yang dibuang ke sungai Winto tidak mencemari lingkungan, (3) manajemen pengelolaan lingkungan yang lebih baik, diusulkan agar pihak manajemen perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya terhadap hukum pengelolaan lingkungan dengan diawasi oleh kedua unsur stakeholders, yaitu pemerintah dan masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan.