Analisis Neraca Air Untuk Tambang Terbuka Pit 1 Site Banko Barat PT Bukit Asam Tbk

Abstract

Pengelolaan air merupakan isu penting dalam operasi penambangan yang tidak dapat diabaikan. Air hujan mengalir ke waduk atau bak penampungan air, dan bila air ini menggenang, maka akan terjadi banjir di sekitar lubang tambang, sehingga mengganggu aktivitas penambangan secara signifikan. Gangguan ini dapat menghambat kemajuan dalam mencapai target produksi, sehingga penting untuk melakukan analisis menyeluruh terhadap waterbalance.  Penelitian ini fokus pada penghitungan debit aliran air yang masuk dan evaluasi keseimbangan air di Tambang Batubara Banko Barat, khususnya di Pit 1. Dengan menggunakan metode dewatering tambang yang efektif, kami dapat menentukan nilai debit air yang masuk dan keluar secara akurat. Distribusi log Pearson III yang diterapkan untuk periode ulang 10 tahun menghasilkan perkiraan curah hujan sebesar 664,85 mm. Intensitas hujan tertinggi diperkirakan mencapai 2,48 mm/jam, sementara debit limpasan maksimum diperkirakan 26,42 m³/s. Dengan luas catchment area sebesar 42.586 km², peneliti memperkirakan bahwa aliran air yang memasuki area pertambangan Pit 1 Banko Barat mencapai 39.08.270 m³ per bulan. Namun, hasil perbandingan menunjukkan bahwa debit air bulanan yang diterima oleh area pertambangan ini hanya sekitar 30.031.613 m³.  Neraca air yang dihasilkan menunjukkan surplus yang signifikan sebesar 9.056.657 m³ per bulan, karena volume air yang masuk melebihi jumlah dari air yang keluar. Surplus ini menunjukkan bahwa wilayah pertambangan Pit 1 Tepi Barat menghadapi ketidakseimbangan yang kritis, sehingga menggarisbawahi perlunya intervensi segera dan manajemen strategis untuk menjaga efisiensi operasional.