Pengaruh Batuan Dasar terhadap Endapan Besi Laterit di Pulau Sebuku Kalimantan Selatan

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan pada Blok X dan Y pada salah satu daerah endapan besi laterit. Secara geologi regional daerah penelitian berada pada formasi lateritic soil hasil pelapukan cumulate, mantel peridotit dan soil non-laterite gabro. Endapan laterit adalah jenis endapan yang terbentuk melalui proses pelapukan kimia intensif dan pemisahan mineral. Komposisi batuan dasar, terutama kandungan mineral dan jenis batuan yang ada di dalamnya, dapat mempengaruhi sifat dan komposisi laterit yang terbentuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh batuan dasar terhadap endapan dan kadar besi (Fe) di daerah penelitian. Metode penelitian menggunakan analisis petrografi untuk mengetahui jenis batuan dasar (bedrock) dan uji geokimia dengan analisis X-Ray fluorence (XRF) pada sampel batuannnya untuk mengetahui unsur kimia yang terkandung di dalam batuan. Berdasarkan hasil dan pembahasan Batuan dasar Blok X adalah jenis harzburgit (peridotit) terserpentinisasi yang banyak mempengaruhi kadar besi (Fe) pada endapan laterit pada blok ini, dengan total kadar besi (Fe) rata-rata 50,2% yang terdapat pada zona limonit. Batuan dasar Blok Y terdapat 3 jenis batuan, batuan ultramafik (UM) pyroxenit peridotit, dan batuan non-ultramafick (non UM) Basalt dan Andesit. Kadar besi (Fe) pada endapan laterit blok ini cukup beragam berkisar 9,3%-55,6% pada zona limonit, dimana Kadar Fe rata-rata pada zona batuan ultramafik (UM) 47,55%, Kadar Fe rata-rata pada batuan non-ultramiafik (non UM) 14,18% pada zona limonit.