PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHIDA DARI METANOL DAN UDARA DENGAN PROSES FORMOX KAPASITAS 90.000 TON/TAHUN
DOI:
https://doi.org/10.33096/jmpe.v2i1.873Keywords:
Formaldehida, Metanol, Udara, Reaktor, DeinonizerAbstract
Pabrik formaldehida dirancang dengan kapasitas 90.000 ton/tahun, menggunakan bahan baku metanol yang diperoleh dari PT. Kaltim Methanol Industri dan udara. Berdasarkan aspek ketersediaan bahan baku dan utilitas, lokasi pabrik didirikan di daerah Bontang, Kalimantan Timur dengan luas tanah 8.100 m2. Pabrik beroperasi selama 330 hari efektif setiap tahun dan 24 jam/hari dengan jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 150 orang.Gas metanol dan udara di umpankan ke dalam Reaktor (R-01). Reaktor beroperasi secara non isotermal dan non adiabatis pada suhu 340℃ dan tekanan 1,3 atm. Reaksi bersifat eksoterm sehingga digunakan air sebagai media pendingin untuk mempertahankan suhu keluar reaktor. Produk hasil reaktor diumpankan ke absorber untuk memisahkan formaldehida dari impuiritis gas. Produk hasil absorber diumpankan ke unit deionizer untuk mengurangi kandungan asam formiat. Produk keluaran dari deionizer merupakan produk formaldehida kemudian dipompakan menuju tangki penyimpan produk.Utilitas yang diperlukan berupa air sebanyak 83,9468 m3/jam yang diambil dari unit pengolahan air. Kebutuhan utilitas yang meliputi air pendingin sebanyak 81,9576 m3/jam dan air sanitasi dan keamanan sebanyak 1,7250 m3/jam. Daya listrik sebesar 65 kW disuplai dari PLN dengan cadangan 1 buah generator berkekuatan 250 kW. Bahan bakar solar yang dibutuhkan sebanyak 2143,9 lb/jam. Pabrik ini membutuhkan Fixed Capital Investment Rp 77, 71 miliar dan Working Capital Rp 184,16 miliar. Analisis ekonomi pabrik formaldehida ini menunjukkan nilai ROI sebelum pajak sebesar 57,43% dan ROI sesudah pajak sebesar 43,1%. Nilai POT sesudah pajak adalah 2,9 tahun. BEP sebesar 40,58% kapasitas produksi dan SDP sebesar 30,8% kapasitas produksi. Berdasarkan data-data analisa di atas dapat disimpulkan, Pabrik Formaldehida dari Metanol dan Udara Kapasitas 90.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan.