PRARANCANGAN PABRIK PEMBUATAN METIL FORMAT DENGAN  PROSES CO₂  SUPERKRITIK  KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN

Authors

  • Arfiyani Suharto Universitas Muslim Indonesia
  • Muh. Miftahul Munif Universitas Muslim Indonesia
  • Andi Aladin Universitas Muslim Indonesia
  • G Gusnawati Universitas Muslim Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33096/fxhhbk15

Keywords:

Hidrogen, Metanol, Metil format, Karbon dioksida

Abstract

Pabrik Metil Format direncanakan akan didirikan di Kecamatan Ciwandan, 
Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan ketersediaan bahan baku, akses pasar yang strategis, infrastruktur utilitas yang lengkap, kemudahan transportasi, serta ketersediaan tenaga kerja terampil. Proses produksi metil format melibatkan dua tahapan utama: pertama, reaksi karbon dioksida dan hidrogen untuk menghasilkan asam format; dan kedua, reaksi asam format tersebut dengan metanol untuk membentuk metil format. Proses ini dipilih karena penggunaan karbon dioksida sebagai bahan baku utama tidak hanya memungkinkan proses pemanfaatan kembali gas rumah kaca, tetapi juga mendukung konsep teknologi ramah lingkungan (green chemistry) dan ketersediaan bahan baku yang mudah didapat. Pabrik ini akan dilengkapi dengan unit utilitas terintegrasi yang mencakup  penyediaan air, listrik, dan bahan bakar. Kebutuhan air sangat vital, meliputi air sanitasi, air umpan boiler (sekitar 109,69 m3/hari), air pendingin (422.518 kg/jam), dan air proses, dengan sistem sirkulasi air pendingin menggunakan cooling tower untuk efisiensi. Kebutuhan listrik pabrik, baik untuk proses maupun penerangan, akan dipenuhi dari PLN dan generator set, dengan total sekitar 140 kWh. Sementara itu, kebutuhan bahan bakar solar untuk boiler dan generator set diperkirakan mencapai 109,3 lb/jam. Dari sisi analisis ekonomi, proyek pembangunan pabrik Metil Format ini menunjukkan kelayakan yang menjanjikan. Total modal investasi diperkirakan mencapai Rp 226 miliar. Indikator ekonomi kunci menunjukkan hasil positif: Profit Margin (PM) sebesar 3,82%, Break Even Point (BEP) pada 42,99% (yang berarti pabrik mencapai titik impas pada 42.990 ton produksi per tahun), Return on Investment (ROI) setelah pajak sebesar 27,86%, Pay Out Time (POT) atau waktu pengembalian modal setelah pajak selama 2,64 tahun, dan Shut Down Point (SDP) pada 29,62%. Yang paling signifikan adalah Internal Rate of Return (IRR) sebesar 34,07%, yang jauh melampaui bunga bank riil saat ini (14%), mengindikasikan bahwa proyek ini sangat menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan.

Downloads

Published

2025-11-30