PRARANCANGAN PABRIK ALUMINIUM OKSIDA DARI BAUKSIT DAN LARUTAN NATRIUM HIDROKSIDA KAPASITAS 800.000 TON/TAHUN
DOI:
https://doi.org/10.33096/j452nz08Keywords:
Aluminium oksida, Bauksit, Natrium hidroksida, Proses bayerAbstract
Inti Sari
Pembangunan sektor industri kimia di Indonesia bertujuan untuk mendorong pemanfaatan bahan mentah menjadi bahan baku industri yang bernilai lebih tinggi. Salah satu sumber daya alam yang melimpah di Indonesia adalah bauksit. Berdasarkan data dari United States Geological Survey (USGS), Indonesia merupakan negara dengan cadangan bauksit terbesar keenam di dunia. Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida ini dirancang dengan kapasitas produksi sebesar 800.000 ton/tahun dan direncanakan akan didirikan di Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Proses produksi menggunakan proses Bayer, membutuhkan bahan baku utama bauksit sebesar 109.614 kg/jam dan natrium hidroksida (NaOH) sebesar 85.972 kg/jam. Untuk utilitas, pabrik ini memerlukan air umum 2.153 kg/jam, air proses 137.716 kg/jam, air pendingin 466.773 kg/jam (dengan recovery 90%), air pembangkit steam 18.988 kg/jam (dengan recovery 90%), serta steam 108.525 kg/jam. Kebutuhan bahan bakar meliputi solar untuk generator sebesar 258 kg/jam dan batubara untuk Rotary Kiln sebesar 12.670 kg/jam, dengan total kebutuhan listrik mencapai 2.478 kW. Dari aspek ekonomi, modal investasi tetap yang dibutuhkan adalah Rp66 miliar dan modal kerja sebesar Rp28 miliar. Biaya produksi total (Total Cost) diperkirakan Rp14.039.459.497.566,90, dengan total penjualan mencapai Rp16 triliun. Keuntungan sebelum pajak adalah Rp50 miliar dan setelah pajak Rp33 miliar. Profitabilitas proyek ditunjukkan dengan Return on Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 76,00% dan setelah pajak 50,47%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak adalah 1,16 tahun dan setelah pajak 1,65 tahun. Titik Impas (Break Even Point/BEP) berada pada 41,69%, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 36,19%. Internal Rate of Return (IRR) proyek ini adalah 35,90%. Secara organisasi, pabrik ini akan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem garis dan staf, serta membutuhkan total 150 tenaga kerja. Berdasarkan seluruh pertimbangan teknis dan hasil analisis ekonomi yang telah dilakukan, Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dengan kapasitas 800.000 ton/tahun ini dinyatakan layak untuk dilanjutkan ke tahap selanjutnya.






