PRARANCANGAN PABRIK GLUKOSA DARI PATI JAGUNG DENGAN PROSES HIDROLISA ASAM KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN

Abstract

Glukosa merupakan produk yang dihasilkan dari hidrolisis pati dengan enzim menggunakan bahan baku biji jagung pada kondisi operasi 98⁰C dan 1 atm dan menggunakan reaktor alir tangki berpengaduk. Pembuatan glukosa didasarkan  pada proses pemecahan rantai panjang pati menjadi molekul-molekul dengan rantai yang lebih pendek menggunakan bantuan enzim. Glukosa memiliki berbagai aplikasi, seperti dalam industri makanan, perekat, farmasi, tekstil, hingga sektor kesehatan, sehingga permintaannya diperkirakan akan terus meningkat. Pabrik glukosa ini dirancang memiliki kapasitas produksi sebesar 100.000 ton per tahun, dengan waktu operasi selama 330 hari, dan akan dibangun di Cilegon, Banten dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 150 orang. Pabrik glukosa membutuhkan bahan baku pati jagung sebanyak 21206 kg/jam. Utilitas pabrik glukosa meliputi air sebanyak 474742 kg/jam, kebutuhan listrik sebesar 73 kWh, dan bahan bakar solar sebanyak 198 L/hari. Analisa ekonomi pabrik glukosa membutuhkan fixed capital investment sebesar Rp 118 miliar dan working capital investment sebesar Rp 23 miliar. Keuntungan sebelum pajak Rp 36 miliar per tahun, sedangkan keuntungan sesudah pajak sebesar Rp 23 milyar per tahun. Analisa kelayakan ini memberikan hasil bahwa Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 31% dan setelah pajak sebesar 20%. Pay Out Time (POT) setelah pajak sebesar 3,3 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 43,03% kapasitas, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 24,37% kapasitas. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 19%. Berdasarkan hasil analisa kelayakan ekonomi, maka pabrik glukosa ini cukup menarik untuk didirikan.