PENGARUH VARIASI METODE EKSTRAKSI TERHADAP KANDUNGAN MINYAK ATSIRI DARI CENGKEH (SYZYGIUM AROMATICUM)
DOI:
https://doi.org/10.33096/an4dkw56Keywords:
Cengkeh, Minyak atsiri, Eugenol, rendemen, distilasi uap airAbstract
Penelitian dilakukan dengan menggunakan cengkeh kering sebagai bahan baku. Proses ekstraksi dilakukan dengan tiga metode yang berbeda: distilasi uap air, maserasi, dan Soxhlet. Setiap metode dievaluasi berdasarkan rendemen minyak atsiri yang dihasilkan dan kandungan eugenol yang dianalisis menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode distilasi uap air menghasilkan rendemen minyak atsiri sebesar 3,4%, dengan kandungan eugenol tertinggi yaitu 77,50%. Sementara itu, metode maserasi dan Soxhlet menghasilkan rendemen yang lebih tinggi, masing-masing 7,1% dan 7,3%, namun dengan kandungan eugenol yang lebih rendah, yaitu 7,45% dan 9,29%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode distilasi uap air merupakan metode yang paling efektif untuk mengekstraksi eugenol dari cengkeh, meskipun rendemen minyak atsiri yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan metode maserasi dan Soxhlet. Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang pemilihan metode ekstraksi yang tepat untuk mendapatkan minyak atsiri cengkeh dengan kualitas dan kuantitas yang optimal.