PRARANCANGAN PABRIK GARAM INDUSTRI DARI AIR LAUT KAPASITAS 150.000 TON/TAHUN
DOI:
https://doi.org/10.33096/t1m2st66Keywords:
garam, industri, Air LautAbstract
Proses pembuatan garam industri dilakukan dengan proses sedimentation microfiltration. Bahan baku air laut diumpankan kedalam reaktor dengan suhu operasi 320C. Produk yang dihasilkan berupa garam industri kemudian dimurnikan di crystallizer. Pabrik garam industri ini dirancang dengan kapasitas 150.000 ton/tahun, menggunakan bahan baku air laut sebesar 215.623,2793 kg/jam. Pabrik direncanakan beroperasi secara kontinyu selama 330 hari dalam satuan tahun. Utilitas yang diperlukan terdiri dari air 30.986,5514 m3/jam, daya listrik 745 Kw/jam di supplay dari PLN dengan cadangan generator, bahan bakar 54,45 m3/jam. Pabrik direncanakan akan didirikan di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, karena merupakan kawasan industri strategis dengan luas tanah yang diperlukan 34.000 m2 dan jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 93orang. Bentuk badan usaha yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dan bentuk organisasinya adalah organisasi garis yang dipimpin oleh direktur utama. Modal tetap (fixed capital) yang diperlukan Rp 76,6 miliar dan modal kerja (working capital) sebanyak Rp 180 miliar. Biaya produksi (manufacturing cost) Rp 811 miliar dan biaya pengeluaran umum (general expenses) Rp 272 miliar. Keuntungan sebelum pajak Rp 138 miliar dan sesudah pajak Rp 257 miliar. Pabrik ini tergolong beresiko rendah dengan Return Of Investment (ROI) sebelum pajak 53,69% dan sesudah pajak 40,27%. Pay Out Time (POT) sesudah pajak 1,2 tahun. Discounted Cash Flow (DFC) 35,27%, Break Event Point (BEP) 42,14% dan Shut Down Point (SDP) 31,61 %. Berdasarkan evaluasi ekonomi pabrik pembuatan garam industri menggunakan Bahan baku air laut ini layak untuk didirikan.