Kinetika Reaksi Pembakaran Biobriket Campuran Batubara Dengan Biomassa
DOI:
https://doi.org/10.33536/jcpe.v2i2.892Keywords:
Kinetika Reaksi, Biobriket, BiomassaAbstract
Briket adalah bahan bakar padat, maka didalam penyalaannya memerlukan waktu sedikit lebih lama dibandingkan dengan bahan bakar cair dan gas. Reaksi pembakaran dari bahan bakar padat berupa arang karbon dengan oksigen pada permukaan partikel akan menghasilkan karbon monoksida dan karbon dioksida. Sebelumnya ditimbang massa biobriket, biobriket yang telah jadi dimasukkan kedalam Reaktor, temperatur diset masing-masing campuran briket pada suhu 300°C sampai 350°C dan regulator dinyalakan, setelah temperature tercapai maka laju alir dialirkan dari tabung oksigen menuju Reaktor sebanyak 1 liter/menit. Kemudian dari hasil pembakaran yang terjadi didalam reaktor terjadi reaksi dimana C + O2 → CO2 + H2O yang kemudian akan diteruskan menuju Kondensor, pada proses kondensasi dihasilkan berupa kondensat yang dianggap H2O yang keluar dan gas yang akan menekan pada tangki penampung yang beisi air sehingga akan keluar air menuju penampungan gelas ukur, air yang keluar dianggap sebagai CO2, dicatat ketinggian volume kondensat dan gas selang waktu 10 menit sampai 60 menit, setelah itu ditimbang massa briket setelah pembakaran, prosedur ini diulangi untuk campuran biobriket lainnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa temperatur optimum dalam proses pembakaran yaitu 300°C dengan nilai konstanta reaksi pada campuran batubara dengan biomassa kulit durian 14647.13/menit, tempurung kelapa 14400.24/menit, serbuk gergaji 15244.90/menit.
Downloads
References
Afrizal, V., & Didin, S. (2013). Penggunaan Biobriket Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dalam Pengeringan Karet Alam. Jurnal Perkaretan, 32(2), 65-73.
Aladin Andi. (2006). Desulfurisasi Batubara Asal Sulawesi Secara Flotasi Menggunakan Surfaktan Crude Palm Oil (CPO). Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Arni, Labaina, H. M., & Nismayanti, A. (2014). Studi Uji Karakteristik Fisis Briket Bioarang sebagaia Sumber Energi Alternatif. Online Jurnal of Natural Science, 3(March), 89-98.
Elly, K., & Suprihatin. (2009). Kinetika Pembakaran Briket Arang Eceng Gondok. Jurnal Penelitian Ilmu Teknik, 9(1), 70-77.
Hartanto, F. P., & Alim, F. (2011). Optimasi Kondisi Operasi Pirolisis Sekam Padi untuk Menghasilkan Bahan Bakar Briket Bioarang Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Iis, R., Sarwono, & Ridho, H. (2009). Studi Eksperimental Karakteristik Briket Organik Bahan Baku Dari Twa Gunung Baung.
Jamilatun, S. (2011). Kualitas Sifat-sifat Penyalaan dari Pembakaran Briket Tempurung Kelapa, Briket Serbuk Gergaji Kayu Jati, Briket Sekam Padi dan Briket Batubara.
Mandasini, & Andi, A. (2005). Karakterisasi, Desulfurisasi dan Deashing Batubara Pattukku Secara Flotasi (Efek Waktu dan Dimensi Kolom). Jurnal Proses Kimia Lingkungan, 1-10.
Mandasini, Sungkono, Andi, P., & Ahiruddin. (2016). Analisis Kinerja Tungku Berbahan Bakar Bio-Briket. Journal of Chemical Proces Engineering, 1(1), 25-32.
Marlinawati, Yusuf, B., & Alimuddin. (2015). Pemanfaatan Arang Aktif Dari Kulit Durian (Durio ziberthius) Sebagai Adsorben Ion Logam Kadmium (II). Jurnal Kimia Mulawarman, 13(1), 23-27.
Munir, S. (2008). Peran Sistem Klasifikasi Bahan Bakar Padat Konvensional Hubungannya dengan Diversifikasi Enerfi. Jurnal Mimbar, 24(1). 69-78.
Mustafiah, Darnengsih, & Ikasara Nadzirah. (2016). Analisis Rasio Bahan Perekat Dengan Campuran Batubara, Sekam Padi Terhadap Kekuatan Daya Rekat Bio-briket. Jurnal Geomine,4(2), 83-86.
P, L. R., Freeke, P., & Fritis, P. H. (2012). Kajian Pembuatan Briket Bioarang dari Limbah Kulit Durian Dengan Kombinasi Serutan Kayu dan Tempurung Kelapa. Jurnal Teknik Pertanian UNSRAT, 1-9;
Prabowo, R. (2009). Pemanfaatan Limbah Kulit Durian Sebagai Produk Briket di Wilayah Kecamatan Gunung Pati Kabupaten Semarang. Mediagro, 5(1), 52-57.
Prasetya, H. A. (2012). Arang Aktif Serbuk Gergaji Sebagai Bahan Pengisi Untuk Pembuatan Kompon Ban Luar Kendaraan Bermotor. Jurnal Riset Industri, VI(2), 165-173.
Riyanto, S. (2009). Uji Kualitas Fisik dan Uji Kinetika Pembakaran Biobriket Jerami Padi Dengan dan Tanpa Bahan Pengikat.
Setiabudi, D. H., Himawanto, D. A., & Sukamto. (2006). Karakteristik Pembakaran Briket Kokas Lokal Pada Beberapa Temperatur Karbonasi. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, 9(2), 103-113.
Setiawan, A., Andrio, O., & Coniwanti, P. (2012). Pengaruh Komposisi Pembuatan Biobriket dari Campuran Kulit Kacang dan Serbuk Gergaji Terhadap Nilai Pembakaran. Jurnal Teknik Kimia, 18(2), 9-16.
Suhartana. (2006). Pemanfaatan Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Baku Arang Aktif dan Aplikasinya Untuk Penjernihan Air Sumur di Desa Belor Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan. Berkala Fisika FMIPA UNDIP, 9(3), 151-156.
Sumangat, D., & Broto, W. (2009). Kajian Teknis dan Ekonomis Pengolahan Briket Bungkul Biji Jarak Pagar Sebagai Bahan Bakar Tungku (Vol.5).
Tajali Arief. (2015). Panduan Penilaian Potensi Biomassa Sebagai Sumber Energi Alternatif di Indonesia.
Tamado, D., Budi, E, Wirawan, R., Dwi, H., Tyaswuri, A., Sulistiani, E., Mesin, J. t. (2013). Sifat Termal Karbon Aktif Berbahan Arang Tempurung Kelapa, 73-81.
Yokoyama, S. (2008). Panduan untuk Produksi dan Pemanfaatan Biomassa. The Japan Institute of Energy.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2017 Journal of Chemical Process Engineering

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.