Pembuatan Bioetanol dari Limbah Popok Bayi Melalui Proses Hidrolisis dan Fermentasi
DOI:
https://doi.org/10.33536/jcpe.v6i2.814Keywords:
Popok bayi, Bioethanol, Hidrolisis, FermentasiAbstract
Penggunaan popok bayi sekali pakai di Indonesia mencapai 85% dari angka kelahiran bayi setiap tahunnya akan menjadi permasalahan di bidang lingkungan, sehingga limbah tersebut dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bioetanol. Penelitian ini bertujuan melakukan penelusuran pustaka untuk kondisi optimum proses hidrolisis dan fermentasi dalam pembuatan bioetanol, serta menentukan analisa kelayakan pembuatan bioetanol dari limbah popok bayi. Metode penelitian ini melalui proses hidrolisis menggunakan larutan asam sulfat dan proses fermentasi menggunakan bakteri saccaromyces cereviceae. Hasil studi literatur dari penelusuran pustaka menunjukkan bahwa popok bayi memiliki serat selulosa sebanyak 40% yang dapat menghasilkan glukosa menjadi bahan baku bioetanol. Kondisi optimum proses hidrolisis dan fermentasi pembuatan bioetanol adalah konsentrasi asam 0,05 M pada suhu 121oC selama 150 menit dengan perbandingan ragi : NPK = 3:4 gram selama 5 hari memberikan kadar etanol yang tinggi. Analisa kelayakan ekonomi untuk skala home industry berbasis bahan baku 6.875 kg/bulan menunjukkan layak untuk diaplikasikan dengan BEP: 15,70%, ROI: 16,72% dan POT: 9,42 bulan.
Downloads
References
Badan Pusat Statistik Indonesia, Statistik Indonesia 2017. Badan Pusat Statistik, 2017.
M. A. Cowd, Kimia Polimer. Bandung: ITB, 1991.
G. Kakonke, T. Tesfaye, B. Sithole, and M. Ntunka, “Review on the Manufacturing and Properties of Nonwoven Superabsorbent Core Fabrics Used in Disposable Diapers,” Int. J. Chem. Sci., vol. 17, no. 1, p. 302, 2019, doi:10.21767/0972-768X.1000302
M. Dahlena, A. Dahliaty, and S. Devi Sy, “Pemanfaatan Selulosa Popok Bayi Sebagai Substrat Untuk Produksi Enzim Selulase OLeh Isolat Bakteri S-16 dan S-22 Strain Lokal Riau,” JOM FMIPA, vol. 1 (2), no. Oktober 2014, pp. 313–318, 2014.
Z. F. Khaira, E. Yenie, and S. R. Muria, “Pembuatan Bioetanol Dari Limbah Tongkol Jagung Menggunakan Proses Simultaneous Sacharificatian and Fermentation (SSF) Dengan Variasi Konsentrasi Enzim dan Waktu Fermentasi,” JOM FTEKNIK, vol. 2 (2), no. Oktober 2015, pp. 1–8, 2015.
Z. S. Osvaldo, S. Panca Putra, and M. Faizal, “Pengaruh Konsentrasi Asam dan Waktu pada Proses Hidrolisis dan Fermentasi Pembuatan Biotenaol dari Alang-alang,” J. Tek. Kim., 2012.
A. M. Jannah and T. Aziz, “Pemanfaatan Sabut Kelapa Menjadi Bioetanol Dengan Proses Delignifikasi Acid-Pretreatment,” J. Tek. Kim., 2017.
A. R. Fachry, P. Astuti, and T. G. Puspitasari, “Pembuatan Bioetanol dari Limbah Tongkol Jagung dengan Variasi Konsentrasi Asam Klorida dan Waktu Fermentasi,” J. Tek. Kim., 2013.
A. Sukowati, Sutikno, and S. Rizal, “Produksi Bioetanol dari Kulit Pisang Melalui Hidrolisis Asam Sulfat,” J. Teknol. dan Ind. Has. Pertan., vol. 19, no. 3, pp. 274–288, 2014.
H. P. Putra, G. N. Fitri, and A. Nurmiyanto, “Optimalisasi Waktu Fermentasi dan Penggunaan Ragi Dalam Pembuatan Bioethanol Dari Kulit Singkong,” ISBN 978-979-98438-8-3, no. August 2018, 2013.
W. Wusnah, S. Bahri, and D. Hartono, “Proses Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang Kepok (Musa acuminata B.C) secara Fermentasi,” J. Teknol. Kim. Unimal, 2019.
T. Anwar, “Pemanfaatan Limbah Popok Bayi Sebagai Bioethanol Solusi Alternatif Penyelesaian Masalah Sampah Kain,” 2015. [Online].Available: https://www.thoharianwarphd.com/2015/03/pemanfaatan-limbah-popok-bayi-sebagai.html.
R. . Aries and R. . Newton, Chemical Engineering Cost Estimation. New York: Mc.Graw Hill Book Co, 1945.
C. Mauro, et al. (2015). Evolution of disposable baby diapers in Europe : life cycle assessment of environmental impacts and identi fi cation of key areas of improvement. Journal of Cleaner Production, 95, 322–331.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Journal of Chemical Process Engineering

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.