Desain Eksperimen Produk Pelet Untuk Pakan Ikan Berbahan Tepung Maggot

Authors

  • Fadli Nura Universitas Muslim Indonesia
  • Dirgahayu Lantara Universitas Muslim Indonesia
  • Nurhayari Rauf Universitas Muslim Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33096/jrsim.v2i1.577

Abstract

Pakan merupakan komponen paling penting dalam usahaya budi daya ikan, termasuk ikan lele. Sekitar dua per tiga biaya produksi ikan lele dibelanjakan untuk pakan. Pakan diberikan dengan harapan, antara lain pakan akan membuat benih ikan lele yang di pelihara sanggup memberikan pertumbuhan yang baik, pakan merupakan kebutuhan dasar bagi ikan terdiri dari dua macam yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami biasanya digunakan dalam bentuk hidup dan agak sulit untuk mengembangkannya, sedangkan pakan buatan dapat diartikan secara umum sebagai pakan yang berasal dari olahan memiliki beberapa bahan pakan yang memenuhi nutrisi yang di perlukan oleh ikan. Salah satu pakan ikan buatan yang paling banyak di jumpai dipasaran adalah pelet. Pakan memegang peranan penting dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan selama budidaya dapat mencapai sekitar 60-7% dari biaya operasional budidaya (Hadadi dkk., 2009)

Untuk menunjang kelangsungan hidup dan juga untuk mempercepat pertumbuhannya, ikan membutuhkan nutrisi yakni zat-zat gizi yang terdapat dalam pakan yang diberikan. Setiap jenis ikan memiliki kebutuhan nutrisi baik jumlah maupun komposisi yang berbeda-beda menurut spesies, ukuran, jenis kelamin, kondisi tubuh dan kondisi lingkungan. Zat-zat gizi tersebut dapat digolongkan menjadi dua kelompok yakni zat gizi yang menghasilkan energi dan zat gizi yang tidak menghasilkan energi (Afrianto, 2005).

References

Raflie, “Rancang bangun mesin pencetak pelet. Skripsi, Polteknik Negeri Medan. 2007.,” Elem. J. Tek. Mesin, vol. 8, no. 1, pp. 22–29, 2021, doi: 10.34128/je.v8i1.141.

Muhtadi., IbM Peternak Lele. 2020.

Setyono, “Studi Pembuatan Pakan Ikan dari Campuran Ampas Tahu, Ampas Ikan, Darah Sapi Potong, dan Daun Keladi yang Disesuaikan dengan Standar Mutu Pakan Ikan.,” J. Sains Kim. 10 40-45., pp. 31–36, 2019.

A. Mudjiman, “Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.,” J. Ilm. Perikan. dan Kelaut., vol. 1, no. 2, pp. 149–156, 2020, doi: 10.20473/jipk.v1i2.11681.

N. Marzuqi, “Penggunaan ampas tahu dan kotoran ayam untuk meningkatkan produksi maggot (Hermetia illucens),” J. Ruaya, vol. 4, no. 1, pp. 33–38, 2017.

N. Indariyanti and E. Barades, “Evaluasi biomassa dan kandungan nutrisi magot ( Hermetia illucens ) pada media budidaya yang berbeda,” Pros. Semin. Nas. Pengemb. Teknol. Pertan., vol. 9, no. 7, pp. 137–141, 2018, [Online]. Available: https://jurnal.polinela.ac.id/index.php/PROSIDING/article/view/1151.

R. E. Hadadi A, Herry KT, Wibowo E, Pramono A, Surahman, “Aplikasi pemberian maggot sebagai sumber protein dalam pakan ikan lele sangkuriang (Clarias sp) dan Gurame (Osphronemus gouramy Lac). Balai Pusat Budidaya Air Tawar Sukabumi.hal 175-181.,” e-Journal Budid. Perair., vol. 3, no. 3, pp. 1–11, 20019, doi: 10.35800/bdp.3.3.2015.10358.

Sugianto D., “Optimasi Pemberian Kombinasi Maggot Dengan Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Nila (Oreochromis niloticus),” Octopus J. Ilmu Perikan., vol. 2, no. 2, pp. 192–198, 20017.

M. 2002. Rasyaf, “Bahan Makanan Unggas di Indonesia. Cetakan ke 9, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.,” p. 133, 2016.

D. P. Andriani, U. Setiaji, and M. Habriantama, “OPTIMASI PARAMETER KETAHANAN LUNTUR BATIK TERHADAP KERINGAT DENGAN DESAIN EKSPERIMEN TAGUCHI Optimization of Color Resistance Parameters in Perspiration for Batik Using Taguchi Experimental Design,” vol. 36, no. 1, pp. 81–94, 2019, doi: 10.22322/dkb.V36i1.4149.

Downloads

Published

2024-03-30