PENGEMBANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA AGRI-FOOD SUPPLY CHAIN ​​BERKELANJUTAN BERBASIS PENGELOLAAN RISIKO

Abstract

Risiko dan ketidakpastian selalu menjadi isu penting dalam manajemen rantai pasokan. Terutama dalam rantai pasokan agri-pangan (AFSC), kompleksitas pengelolaan risiko dan ketidakpastian meningkat karena karakteristik produk pertanian yang mudah rusak, dan sifat produksinya yang sebagian besar didasarkan pada cuaca dan proses biologis yang tidak terduga. Oleh karena itu, diperlukan upaya manajemen risiko yang menyajikan penilaian faktor-faktor yang dapat melemahkan daya saing dan kinerja AFSC. Penelitian ini mengintegrasikan kerangka kerja pengukuran kinerja AFSC dan konsep Penilaian Risiko Rantai Pasokan Pertanian Cepat, dengan mempertimbangkan aspek-aspek berkelanjutan yang mencakup aspek ekonomi (profit), sosial (people), dan lingkungan (planet). Kerangka teori yang dihasilkan diuji menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Kuesioner diberikan kepada 193 petani tanaman pangan di sentra pertanian Kabupaten Paser dan PPU. Berdasarkan analisis model konstruk (outer model), semua indikator memenuhi validitas konvergen, kecuali indikator PR12 yang terkait dengan risiko regulasi hukum dan birokrasi. Oleh karena itu, indikator ini dikeluarkan dari konstruk model penelitian. Setelah semua indikator tervalidasi, pengujian reliabilitas kemudian dilakukan dengan melihat nilai reliabilitas komposit dari blok indikator yang mengukur setiap konstruk. Semua konstruk memiliki nilai di atas 0,7, sehingga semuanya dapat dikatakan reliabel. Untuk analisis model struktural (inner model), dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja AFSC dan perspektif berkelanjutan. Namun, variabel perspektif berkelanjutan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja AFSC.